PILKADA DKI
Pemilihan
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan kembali digelar pada tahun 2017. Salah satu calon Gubernur DKI Jakarta, adalah Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga Salahuddin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir di Rumbai,
Pekanbaru, 28 Juni 1969; umur 46 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia.
Sering hadir di acara seminar-seminar,
Sandi Uno yang berdarah Gorontalo ini kerap memberikan pembekalan
tentang jiwakewirausahaan (entrepreneurship),
utamanya pada pemuda.
Sandi Uno
memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan
yang mempekerjakannya bangkrut.
Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha
tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain . Pada
tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia
menurut majalah Forbes.
Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di
Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660
juta.
Menjadi Gubernur DKI ternyata tak hanya keinginan politisi,
pensiuanan jenderal, mantat menteri, dan seniman, namun juga dari pengusaha
yang berhasil. Salah satu pengusaha tersebut, walau namanya tak dikenal oleh
akar rumput Jakarta, adalah Sandiaga Salahudin Uno. Sandiaga mengaku kepada
pers bahwa ia “telah meninggalkan” bisnis agar
fokus menuju DKI 1; dan pengakuannya, ia akan maju dengan kenderaan politik
Partai Gerindra. Niat kuat Sandiaga menjadi DKI 1, agaknya didorong oleh
upaya melengserkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari kursi
gubernur dan juga sebagai ajang menjaring pemimpin baru yang lebih solutif
terhadap permasalahan Ibu Kota. Dengan demikian, Sandiaga melihat
dirinya sebagai salah satu pemimpin baru yang lebih solutif untuk warga DKI
Jakarta. Sehingga, tampilnya Sandiaga di arena Pilkada, menurutnya, bukan untuk
menentang Ahok, tetapi karena keinginan rakyat dan mengerti suara mereka; juga
karena tingginya angka popularitas dan elektabilitas Ahok
menurut beberapa lembaga survei, karena belum ada alternatif calon yang bisa
menawarkan solusi masalah Jakarta. Lebih dari itu, Pilkada adalah momentum
melakukan referendum terhadap pemerintahan yang tengah berjalan; di dalamnya
ada dua pilihan yaitu melanjutkan kepemimpinan yang ada atau menggantinya
dengan alternatif yang lebih baik. Oleh sebab itu, Selasa 15 Maret, kemarin di
MNC Plaza, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sandiaga Salahudin Uno
menyampaikan solusi terhadap masalah utama di Jakarta; yaitu Masalah pertama adalah ketersediaan lapangan pekerjaan
yang mengkhawatirkan. Solusinya adalah kewirausahaan, kalau ekosistem
diciptakan kondusif terhadap dunia usaha, maka akan tercipta lapangan kerja.
Merangkul pebisnis-pebisnis dan dunia usaha, swasta untuk kerja sama
menciptakan ekosistem yang baik. Kedua, harga kebutuhan barang-barang pokok
yang melonjak melebihi daya beli masyarakat. Solusinya adalah memangkas rantai
distribusi untuk menurunkan harga; memangkas rantai distribusi yang terlalu
panjang sehingga memangkas harga; beberapa waktu lalu harga cabai naik, daging
sapi, daging ayam naik, tapi tidak turun-turun harganya, yang terdampak pada
rakyat menengah ke bawah.
Misi Sandiaga lebih dari sekedar menarik dan cerdas.
Namun, dua sulusi pertama yang ia tawarkan, bukankah sementara dikerjakan oleh
Ahok!? Juga, solusi kedua yang Sandiaga tawarkan, bukankan sejaka masa
lalu, memotong mata rantai distribusi merupakan benang kusut yang sulit
terurai!? Bahkan upaya mengurainya bukan saja pada tingkat lokal DKI Jakarta,
tapi secara nasional. Secara nasional, hampir semua bidang kegiatan ekonomi,
rantai distrubisi menyumbangkan penambahan harga jual yang cukup tinggi. Ini
juga bermakna, jika Sandiaga mau memangkas, maka yang kerjakan bukan sekedar di
DKI Jakarta, namu jauh dari atas serta pada daerah-daerah pemasok kebutuhan DKI
Jakarta. Katakanlah, harga kenderaan, spare parts,
elektronik, minyak, gas, Sandiaga tak bisa “seenaknya” memotong jalur
distribusi dalam rangka menurunkan harga jual; ada banyak pihak yang terkait
didalamnya. Sama halnya dengan harga cabe, daging, sayur mayur, DKI Jakarta
bukan daerah produksi namun konsumsi, ini bermakna tergantung pasokan dari
luar. Semuanya itu bisa sampai di Jakarta dengan sejumlah jalur distribusi
lintas wilayah serta instansi, termasuk aturan atau perda setempat. Jadi,
jika Sandiaga mau “memotong jalur disrtibusi” maka ia pu harus melangkah jauh
ke daerah pemaso
Nah ……. Dari beberapa pada bakal kandidat
Gubernur/Wagub DKI yang saya perhatikan, ada keragamaman serta kesamaan.
Adhyaksa Dault ingin membangun Jakarta dengan Kapitlis Sekuler; Yusril – Ahmad,
YIM-AD, ingin membuat rakyat terhibur; selanjutnya Sandiaga tampil sebagai
pemimpin yang solutif.
Kandidat cagub DKI dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, memberi penilaian
mengenai kondisi Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama selama ini.
Sandiaga mengatakan, Jakarta berkembang menjadi lebih maju di tangan Ahok
(sapaan Basuki), tetapi masih ada kekurangan-kekurangan.
“Masalah yang dikhawatirkan adalah tentang hilangnya lapangan pekerjaan.
Fenomena ini langsung berdampak khususnya pada penghasilan mereka,” ujar
Sandiaga di Kantor DPC Partai Gerindra Jakarta Utara, Jalan Tenggiri, Sabtu
(6/2/2016).
Masalah yang kedua adalah mengenai harga bahan pokok yang menurut dia
begitu tinggi dan tidak stabil. Kondisi ini membuat banyak pengusaha gulung
tikar.
Sandiaga mengatakan, di luar kedua hal ini masih ada masalah-masalah
lainnya, seperti kemacetan dan banjir. Namun, masalah yang lain sudah tersentuh
pemerintah dan sedang dalam penanganan.
“Tapi, dua hal ini yang Pemprov kedodoran. Kita hanya fokus ke persoalan
infrastruktur besar, tetapi di kalangan bawah, kesenjangan semakin lebar,” ujar
Sandiaga.
Sandiaga kemudian menyinggung penyerapan Pemprov DKI yang selama ini
rendah. Dia mengatakan, semua ini berkaitan. Penyerapan yang rendah membuat
ekonomi di Jakarta bergerak lambat.
Oleh karena itulah, Sandiaga merasa percaya diri bisa membantu
meningkatkan penyerapan anggaran Pemprov DKI. Rasa kepercayaan diri itu
disokong oleh pengalamannya sebagai pengusaha selama puluhan tahun.
Dia pun yakin mampu mendongkrak penyerapan anggaran Pemprov DKI dengan
bermodalkan pengalamannya selama menjadi pengusaha.
“Kalau saya enggak bisa lakukan penyerapan, enggak mungkin saya bisa
memimpin perusahaan selama 28 tahun,” ujar Sandiaga.
Sandiaga pun bertekad untuk mengerahkan semua pengetahuan dan
kemampuannya untuk kemajuan Jakarta. Sandiaga juga bertekad untuk memberikan
sesuatu yang lebih dari Ahok.
“Saya ingin
berikan yang lebih daripada Pak Ahok,” ujar Sandiaga.
Sandiaga Uno menilai sebagian besar warga
Jakarta menginginkan sosok pemimpin baru menjelang Pilkada DKI 2017. Setidaknya
hal itulah yang menjadi alasan dirinya ingin maju sebagai calon Gubernur DKI
Jakarta.
"Yang diinginkan oleh 60 persen warga DKI, karena 60 persen warga
Jakarta ingin pemimpin yang baru," kata Sandiaga ketika berkunjung ke
redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu
(23/3/2016).
Menurut dia, warga Jakarta kini semakin penasaran dengan sosok cagub
lainnya yang menawarkan solusi berbeda untuk membangun Jakarta.
"Insya Allah pada saat yang
tepat, saya akan menjadi calon alternatif," ucap pengusaha itu.
Walaupun
tidak sepopuler Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, namun Sandiaga yakin dapat menjadi cagub alternatif yang
mampu bersaing. Untuk itu, ia akan terus memperkenalkan diri ke warga DKI
sebagai salah satu calon pemimpin Ibu Kota.
"Pak
Gubernur Basuki itu sudah fenomenal ya. Kalau terminologi statistik mah, sudah
mentok ya. Tapi saya yakin, semakin banyak warga Jakarta mengenal
saya, semakin banyak warga Jakarta mendengar solusi yang saya berikan,"
terang Sandiaga Uno.
Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno,
mengatakan program andalannya dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta ada
dua. Pertama adalah menciptakan lapangan pekerjaan.
Sandi—sapaan akrab Sandiaga—ingin mengajak warga Jakarta
menciptakan dunia usaha. "Khususnya usaha mikro, kecil, dan
menengah," ucapnya dalam diskusi di kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai
Demokrat Jakarta Utara, Kecamatan Koja, Sabtu, 19 Maret 2016.
Sandiaga ingin melahirkan tokoh-tokoh seperti pendiri
Go-Jek, Nadiem Makarim. Nadiem, ujar dia, sudah membuka 150-200 ribu lapangan
kerja. "Atau Bukalapak.com yang merangkul 500 ribu UMKM," tuturnya.
Program yang kedua ialah mengatasi harga sembako yang
tinggi. Ia menjelaskan, strategi mengatasi persoalan ini adalah memotong
distribusi barang itu. "Kami hadirkan pengusahanya, sehingga harga
stabil," kata pria 46 tahun ini.
Menurut Sandiaga, dengan cara ini, warga Jakarta bisa
hidup dengan biaya yang cukup dan punya pekerjaan yang layak, sehingga bisa
tampil lebih sejahtera.
Sandiaga saat ini mengikuti penjaringan calon Gubernur
DKI Jakarta oleh partainya, Partai Gerakan Indonesia Raya. Sejak pertengahan
2015, ia mulai berfokus belajar politik dan meninggalkan dunia bisnis.
Sandiaga melepaskan jabatan Direktur PT Adaro Energy
Tbk. Tak berapa lama kemudian, pengusaha ini juga mengundurkan diri sebagai
Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Saat ini Sandiaga menjabat
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra.
Sandiaga Uno,
memiliki strategi khusus untuk menghadapi elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama
atau Ahok yang terus meningkat. Politikus partai Gerindra in ikut mendaftar
dalam penjaringan bakal calon gubernur yang dilakukan PDIP.
“Strateginya terus
mendektai rakyat menengah ke bawah. Angka-angka (elektabilitas) itu akan selama
ini hanya angka, tapi kalau kita tidak bisa dekat dengan rakyat kita semakin
jauh menanggapi aspirasi rakyat,”kata Sandiaga Uno di kantor DPD PDIP Jakarta,
Tebet, Jakarta Selatan.
Untuk itu, Sandiaga
Optimistis bisa merebut dukungan warga DKI Jakarta jika nanti diusung oleh
PDIP. Dia pun memuji partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
“Seperti PDIP kita
harus dekat dengan wong cilik, maka saya mendatangi partai wong cilik. Insya
Allah menang dan kerja terus,”Ujar dia.
Meski demikian, dia
menekankan jika strategi yang dilakukannya saat ini tidak akan memecah belah skerukunan
warga ibu kota. Sebab dia mengaku, niatannya untuk maju dalam Pilkada DKI
Jakarta 2017 adalah untuk semakin
memajukan Jakarta.
“Saya ini tidak
ingin sikut-menyikut, memecah belah dan hanya ingin menjadikan Jakarta terus
semakin baik, semoga PDIP bisa mempertimbangkan saya ini”. Sandiaga
menandaskan.
Selain itu, Sandiaga
Uno, calon peserta DKI Jakarta dari partai Gerindra berjanji akan merangkul
warga Ibukota yang selama ini kurang mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Dia
juga berjanji tidak akan menggusur rakyat miskin yang tinggal di lokasi
terlarang seperti bantaran kali, waduk, dan lainnya.
“saya akan merangkul
banyak masyarakat ibukota yang belum tersentuh program pemerintah, baik
disektor pembangunan maupun perekonomian,’Ujar Sandy saat menghadiri perayaan
HUT ke-8 DPD Gerindra DKI Jakarta yang digelar DPC Gerindra Jakut di Tanjung
Priok. “Mereka harus dilindungi dengan program padat karya dan jaminan sosial.”
Tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Sandi, sapaan akrabnya, menyatakan akan mencari
simpati dari mereka dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
“Saya akan tawarkan solusi riil yang bisa langsung dirasakan masyarakat,”
ujarnya. Dia juga berjanji, akan mendekati masyarakat dengan niat tulus dan
tanpa memprovokasi yang memicu pecah-belah.
Wakil ketua Dewan Pembina Gerindra ini juga akan memudahkan masyarakat
mengurus perizinan usaha dan lainnya. “Jangan sampai cuma ngurus izin saja
prosesnya sampai tiga bulan. Saya ingin daftar hari ini, besok harus selesai,”
kata Sandi yang sangat serius maju Pilkada DKI, sehingga dia rela meninggalkan
18 perusahaannya untuk pendekatan masyarakat,
Menurutnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan terjadi di
sejumlah daerah, termasuk kota satelit, harus diwaspadai juga oleh DKI.
“Pemerintah harus banyak memberikan binaan dan modal usaha agar mereka tetap
eksis,” tambah pria alumnus Masters of Business Administration dari George
Washington University ini.
Sandi juga bakal memanfaatkan pengalamannya berbisnis untuk diterapkan
pada pemerintahannya kelak. “Khususnya, untuk mendongkrak rendahnya penyerapan di
Jakarta dalam tiga tahun terakhir. Caranya, memprioritaskan pengusaha lokal,
khususnya pelaku UKM, dan menjaga harmonisasi dengan seluruh pihak-pihak
terkait atau stakeholder,” pungkasnya.
Sumber :
m.liputan6.com/pilkada/read/2492540/strategi-sandiaga-uno-kalahkan-elektabilitas-ahok
poskotanews.com/2016/02/06/rangkul-warga-miskin-jadi-strategi-sandiaga-uno-raih-simpati-di-pilkada-dki
m.kompasiana.com/opajappy/misi-utama-sandiaga-uno-untuk-dki-jakarta_56e91036f6927301116a7e99