Selasa, 26 April 2016

Pilkada DKI Jakarta

PILKADA DKI

Pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan kembali digelar pada tahun 2017. Salah satu calon Gubernur DKI Jakarta, adalah Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga Salahuddin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969; umur 46 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandi Uno yang berdarah Gorontalo ini kerap memberikan pembekalan tentang jiwakewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda.
Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain . Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.
Menjadi Gubernur DKI ternyata tak hanya keinginan politisi, pensiuanan jenderal, mantat menteri, dan seniman, namun juga dari pengusaha yang berhasil. Salah satu pengusaha tersebut, walau namanya tak dikenal oleh akar rumput Jakarta, adalah Sandiaga Salahudin Uno. Sandiaga mengaku kepada pers bahwa ia “telah meninggalkan” bisnis agar fokus menuju DKI 1; dan pengakuannya, ia akan maju dengan kenderaan politik Partai Gerindra.  Niat kuat Sandiaga menjadi DKI 1, agaknya didorong oleh  upaya melengserkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari kursi gubernur dan juga sebagai ajang menjaring pemimpin baru yang lebih solutif terhadap permasalahan Ibu Kota.   Dengan demikian, Sandiaga melihat dirinya sebagai salah satu pemimpin baru yang lebih solutif untuk warga DKI Jakarta. Sehingga, tampilnya Sandiaga di arena Pilkada, menurutnya, bukan untuk menentang Ahok, tetapi karena keinginan rakyat dan mengerti suara mereka; juga karena tingginya angka popularitas dan elektabilitas Ahok menurut beberapa lembaga survei, karena belum ada alternatif calon yang bisa menawarkan solusi masalah Jakarta. Lebih dari itu, Pilkada adalah momentum melakukan referendum terhadap pemerintahan yang tengah berjalan; di dalamnya ada dua pilihan yaitu melanjutkan kepemimpinan yang ada atau menggantinya dengan alternatif yang lebih baik. Oleh sebab itu, Selasa 15 Maret, kemarin di MNC Plaza, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan solusi terhadap masalah utama di Jakarta; yaitu Masalah pertama adalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang mengkhawatirkan. Solusinya adalah kewirausahaan, kalau ekosistem diciptakan kondusif terhadap dunia usaha, maka akan tercipta lapangan kerja. Merangkul pebisnis-pebisnis dan dunia usaha, swasta untuk kerja sama menciptakan ekosistem yang baik. Kedua, harga kebutuhan barang-barang pokok yang melonjak melebihi daya beli masyarakat. Solusinya adalah memangkas rantai distribusi untuk menurunkan harga; memangkas rantai distribusi yang terlalu panjang sehingga memangkas harga; beberapa waktu lalu harga cabai naik, daging sapi, daging ayam naik, tapi tidak turun-turun harganya, yang terdampak pada rakyat menengah ke bawah.
Misi Sandiaga lebih dari sekedar menarik dan cerdas. Namun, dua sulusi pertama yang ia tawarkan, bukankah sementara dikerjakan oleh Ahok!?   Juga, solusi kedua yang Sandiaga tawarkan, bukankan sejaka masa lalu, memotong mata rantai distribusi merupakan benang kusut yang sulit terurai!? Bahkan upaya mengurainya bukan saja pada tingkat lokal DKI Jakarta, tapi secara nasional. Secara nasional, hampir semua bidang kegiatan ekonomi, rantai distrubisi menyumbangkan penambahan harga jual yang cukup tinggi. Ini juga bermakna, jika Sandiaga mau memangkas, maka yang kerjakan bukan sekedar di DKI Jakarta, namu jauh dari atas serta pada daerah-daerah pemasok kebutuhan DKI Jakarta.  Katakanlah, harga kenderaan, spare parts, elektronik, minyak, gas, Sandiaga tak bisa “seenaknya”  memotong jalur distribusi dalam rangka menurunkan harga jual; ada banyak pihak yang terkait didalamnya. Sama halnya dengan harga cabe, daging, sayur mayur, DKI Jakarta bukan daerah produksi namun konsumsi, ini bermakna tergantung pasokan dari luar. Semuanya itu bisa sampai di Jakarta dengan sejumlah jalur distribusi lintas wilayah serta instansi, termasuk aturan atau perda setempat.  Jadi, jika Sandiaga mau “memotong jalur disrtibusi” maka ia pu harus melangkah jauh ke daerah pemaso
Nah ……. Dari beberapa pada bakal kandidat  Gubernur/Wagub DKI yang saya perhatikan, ada keragamaman serta kesamaan. Adhyaksa Dault ingin membangun Jakarta dengan Kapitlis Sekuler; Yusril – Ahmad, YIM-AD, ingin membuat rakyat terhibur; selanjutnya Sandiaga tampil sebagai pemimpin yang solutif.
Kandidat cagub DKI dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, memberi penilaian mengenai kondisi Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selama ini.
Sandiaga mengatakan, Jakarta berkembang menjadi lebih maju di tangan Ahok (sapaan Basuki), tetapi masih ada kekurangan-kekurangan. 
“Masalah yang dikhawatirkan adalah tentang hilangnya lapangan pekerjaan. Fenomena ini langsung berdampak khususnya pada penghasilan mereka,” ujar Sandiaga di Kantor DPC Partai Gerindra Jakarta Utara, Jalan Tenggiri, Sabtu (6/2/2016). 
Masalah yang kedua adalah mengenai harga bahan pokok yang menurut dia begitu tinggi dan tidak stabil. Kondisi ini membuat banyak pengusaha gulung tikar. 
Sandiaga mengatakan, di luar kedua hal ini masih ada masalah-masalah lainnya, seperti kemacetan dan banjir. Namun, masalah yang lain sudah tersentuh pemerintah dan sedang dalam penanganan. 
“Tapi, dua hal ini yang Pemprov kedodoran. Kita hanya fokus ke persoalan infrastruktur besar, tetapi di kalangan bawah, kesenjangan semakin lebar,” ujar Sandiaga. 
Sandiaga kemudian menyinggung penyerapan Pemprov DKI yang selama ini rendah. Dia mengatakan, semua ini berkaitan. Penyerapan yang rendah membuat ekonomi di Jakarta bergerak lambat. 
Oleh karena itulah, Sandiaga merasa percaya diri bisa membantu meningkatkan penyerapan anggaran Pemprov DKI. Rasa kepercayaan diri itu disokong oleh pengalamannya sebagai pengusaha selama puluhan tahun. 
Dia pun yakin mampu mendongkrak penyerapan anggaran Pemprov DKI dengan bermodalkan pengalamannya selama menjadi pengusaha. 
“Kalau saya enggak bisa lakukan penyerapan, enggak mungkin saya bisa memimpin perusahaan selama 28 tahun,” ujar Sandiaga. 
Sandiaga pun bertekad untuk mengerahkan semua pengetahuan dan kemampuannya untuk kemajuan Jakarta. Sandiaga juga bertekad untuk memberikan sesuatu yang lebih dari Ahok. 
“Saya ingin berikan yang lebih daripada Pak Ahok,” ujar Sandiaga.
Sandiaga Uno menilai sebagian besar warga Jakarta menginginkan sosok pemimpin baru menjelang Pilkada DKI 2017. Setidaknya hal itulah yang menjadi alasan dirinya ingin maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
"Yang diinginkan oleh 60 persen warga DKI, karena 60 persen warga Jakarta ingin pemimpin yang baru," kata Sandiaga ketika berkunjung ke redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Menurut dia, warga Jakarta kini semakin penasaran dengan sosok cagub lainnya yang menawarkan solusi berbeda untuk membangun Jakarta.
"Insya Allah pada saat yang tepat, saya akan menjadi calon alternatif," ucap pengusaha itu.

Walaupun tidak sepopuler Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, namun Sandiaga yakin dapat menjadi cagub alternatif yang mampu bersaing. Untuk itu, ia akan terus memperkenalkan diri ke warga DKI sebagai salah satu calon pemimpin Ibu Kota.
"Pak Gubernur Basuki itu sudah fenomenal ya. Kalau terminologi statistik mah, sudah mentok ya. Tapi saya yakin, semakin banyak warga Jakarta mengenal saya, semakin banyak warga Jakarta mendengar solusi yang saya berikan," terang Sandiaga Uno.
Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan program andalannya dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta ada dua. Pertama adalah menciptakan lapangan pekerjaan.
Sandi—sapaan akrab Sandiaga—ingin mengajak warga Jakarta menciptakan dunia usaha. "Khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah," ucapnya dalam diskusi di kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jakarta Utara, Kecamatan Koja, Sabtu, 19 Maret 2016.
Sandiaga ingin melahirkan tokoh-tokoh seperti pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim. Nadiem, ujar dia, sudah membuka 150-200 ribu lapangan kerja. "Atau Bukalapak.com yang merangkul 500 ribu UMKM," tuturnya.
Program yang kedua ialah mengatasi harga sembako yang tinggi. Ia menjelaskan, strategi mengatasi persoalan ini adalah memotong distribusi barang itu. "Kami hadirkan pengusahanya, sehingga harga stabil," kata pria 46 tahun ini.
Menurut Sandiaga, dengan cara ini, warga Jakarta bisa hidup dengan biaya yang cukup dan punya pekerjaan yang layak, sehingga bisa tampil lebih sejahtera.
Sandiaga saat ini mengikuti penjaringan calon Gubernur DKI Jakarta oleh partainya, Partai Gerakan Indonesia Raya. Sejak pertengahan 2015, ia mulai berfokus belajar politik dan meninggalkan dunia bisnis.
Sandiaga melepaskan jabatan Direktur PT Adaro Energy Tbk. Tak berapa lama kemudian, pengusaha ini juga mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Saat ini Sandiaga menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra.
Sandiaga Uno, memiliki strategi khusus untuk menghadapi elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang terus meningkat. Politikus partai Gerindra in ikut mendaftar dalam penjaringan bakal calon gubernur yang dilakukan PDIP.
“Strateginya terus mendektai rakyat menengah ke bawah. Angka-angka (elektabilitas) itu akan selama ini hanya angka, tapi kalau kita tidak bisa dekat dengan rakyat kita semakin jauh menanggapi aspirasi rakyat,”kata Sandiaga Uno di kantor DPD PDIP Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan.
Untuk itu, Sandiaga Optimistis bisa merebut dukungan warga DKI Jakarta jika nanti diusung oleh PDIP. Dia pun memuji partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
“Seperti PDIP kita harus dekat dengan wong cilik, maka saya mendatangi partai wong cilik. Insya Allah menang dan kerja terus,”Ujar dia.
Meski demikian, dia menekankan jika strategi yang dilakukannya saat ini tidak akan memecah belah skerukunan warga ibu kota. Sebab dia mengaku, niatannya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah  untuk semakin memajukan Jakarta.
“Saya ini tidak ingin sikut-menyikut, memecah belah dan hanya ingin menjadikan Jakarta terus semakin baik, semoga PDIP bisa mempertimbangkan saya ini”. Sandiaga menandaskan.
Selain itu, Sandiaga Uno, calon peserta DKI Jakarta dari partai Gerindra berjanji akan merangkul warga Ibukota yang selama ini kurang mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Dia juga berjanji tidak akan menggusur rakyat miskin yang tinggal di lokasi terlarang seperti bantaran kali, waduk, dan lainnya.
“saya akan merangkul banyak masyarakat ibukota yang belum tersentuh program pemerintah, baik disektor pembangunan maupun perekonomian,’Ujar Sandy saat menghadiri perayaan HUT ke-8 DPD Gerindra DKI Jakarta yang digelar DPC Gerindra Jakut di Tanjung Priok. “Mereka harus dilindungi dengan program padat karya dan jaminan sosial.” Tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Sandi, sapaan akrabnya, menyatakan akan mencari simpati dari mereka dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
“Saya akan tawarkan solusi riil yang bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya. Dia juga berjanji, akan mendekati masyarakat dengan niat tulus dan tanpa memprovokasi yang memicu pecah-belah.
Wakil ketua Dewan Pembina Gerindra ini juga akan memudahkan masyarakat mengurus perizinan usaha dan lainnya. “Jangan sampai cuma ngurus izin saja prosesnya sampai tiga bulan. Saya ingin daftar hari ini, besok harus selesai,” kata Sandi yang sangat serius maju Pilkada DKI, sehingga dia rela meninggalkan 18 perusahaannya untuk pendekatan masyarakat,
Menurutnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan terjadi di sejumlah daerah, termasuk kota satelit, harus diwaspadai juga oleh DKI. “Pemerintah harus banyak memberikan binaan dan modal usaha agar mereka tetap eksis,” tambah pria alumnus Masters of Business Administration dari George Washington University ini.
Sandi juga bakal memanfaatkan pengalamannya berbisnis untuk diterapkan pada pemerintahannya kelak. “Khususnya, untuk mendongkrak rendahnya penyerapan di Jakarta dalam tiga tahun terakhir. Caranya, memprioritaskan pengusaha lokal, khususnya pelaku UKM, dan menjaga harmonisasi dengan seluruh pihak-pihak terkait atau stakeholder,” pungkasnya.



Sumber :
m.liputan6.com/pilkada/read/2492540/strategi-sandiaga-uno-kalahkan-elektabilitas-ahok
poskotanews.com/2016/02/06/rangkul-warga-miskin-jadi-strategi-sandiaga-uno-raih-simpati-di-pilkada-dki

m.kompasiana.com/opajappy/misi-utama-sandiaga-uno-untuk-dki-jakarta_56e91036f6927301116a7e99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar